perkebunan teh

perkebunan teh

Jumat, 24 April 2015

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

              



  1.  Botani dan Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
   Kelapa sawit yang tumbuh tegak lurus dapat mencapai ketinggian 15 – 20 meter. Tanaman berumah satu (monoecious) karena bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon. Bunga kelapa sawit terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar (Setyamidjaja,.2006). Akar tanaman kelapa sawit mempunyai sistem perakaran serabut. Jika aerasi cukup baik, akar tanaman kelapa sawit dapat menembus kedalaman 8 m di dalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke samping dapat mencapai radius 16 m (Sastrosayono, 2003)
   Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelepah kelapa sawit yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa. Daun kelapa sawit merupakan daun majemuk yang di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisinya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Buah  kelapa  sawit  terdiri  atas  beberapa  bagian,  yaitu  eksokarp,  perikarp, mesokarp, endokarp, dan kernel. Mesokarp yang masak mengandung 45  – 50 % minyak dan berwarna merah kuning karena mengandung karoten. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan (Sunarko, 2007).
  1. Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
Habitat aslinya kelapa sawit adalah daerah semak belukar. Tanaman ini tumbuh sempurna di
ketinggian 1-500 mdpl dengan kelembaban 80-90% dan kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan. Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.Tanaman kelapa sawit memerlukan penyinaran antara 5-7 jam/hari. Temperatur optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit 24°C – 28°C.
Kelapa sawit dapat tumbuh  pada jenis tanah Podzolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Produksi kelapa sawit lebih tinggi jika di tanam di daerah bertanah Podzolik. Kemiringan lahan kebun kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 15°. Jika kemiringan lahan sudah melebihi 15° maka diperlukan tindakan konservasi tanah berupa pembuatan terasan, tapak kuda, rorak dan parit kaki bukit.
  1. Kesesuaian lahan
Lahan yang  sesuai  untuk  kelapa  sawit  dapat  berupa  hutan  primer dan  sekunder,  semak belukar,  bekas  perkebunan  komoditas lain  (karet,  kelapa,  kakao),  padang  alang-alang,  atau  bahkan bekas kebun  tanaman pangan  (jagung,  singkong, padi gogo), serta  kebun  kelapa  sawit  tua  (peremajaan).  Teknik pembukaan  lahan  dapat  dilakukan  secara manual, mekanis, kimia atau kombinasi, tergantung keadaan vegetasinya.
a. Ketinggian Tempat : Tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dan berbuah hingga ketinggian tempat 1000 mdpl. Namun, untuk produktivitas optimalnya diketinggian 400m dpl.
b. Topografi : Baik dikemiringan lereng 0°-12° atau 21%. Lahan yang kemiringannya 13°-25° masih bisa ditanami kelapa sawit, tetapi petumbuhannya kurang baik. Untuk lahan yang kemiringannya >25° sebaiknya tidak dipilih karena menyulitkan dalam pengangkutan buah saat panen dan beresiko terjadi erosi.
c. Drainase : Kelapa sawit memerlukan oksigen sehingga tidak menyukai daerah yang tergenang. Drainase yang jelek dapat menghambat kelancaran penyerapan unsur hara dan proses nitrifikasi , sehingga tanaman akan kekurangan unsur nitrogen (N).
d. Tanah : Kelapa sawit dapat tumbuh di tanah podsolik, latosol, hidromorfik kelabu, regosol, andosol, dan alluvial. Tanah gambut juga dapat di tanami kelapa sawit asalkan ketebalan gambutnya tidak lebih dari satu meter dan sudah tua (saphrik). Sifat tanah yang perlu di perhatikan untuk budi daya kelapa sawit adalah sebagai berikut :
*      Sifat Fisik Tanah : Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik di tanah yang bertekstur lempung berpasir, tanah liat berat, tanah gambut memiliki ketebalan tanah lebih dari 75 cm, dan berstruktur kuat.
*      Sifat Kimia Tanah : Untuk mendapatkan produksi yang tinggi dibutuhkan kandungan unsur hara yang tinggi dan pH tanah bereaksi dengan asam dengan kisaran nilai 4,0-6,0 dan ber pH optimum 5,0-5,5.
     3. Kesesuaian iklim
                Menurut Mangoensoekarjo (2007) Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU – 15° LS). Curah hujan optimal untuk tanaman kelapa sawit adalah 1 250 – 2 500 mm/tahun. Kelapa  sawit  lebih toleran  dengan  curah  hujan  yang  tinggi  dibandingkan  dengan  jenis  tanaman lainnya. Jumlah bulan kering  lebih dari 3 bulan merupakan  faktor pembatas berat. Adanya bulan kering  yang panjang dan curah hujan  yang  rendah  akan  menyebabkan  terjadinya  defisit  air. Keadaan angin tidak terlalu berpengaruh karena kelapa sawit lebih tahan terhadap angin kencang di bandingkan tanaman lainnya (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2006).
     4.Rencana.budidaya
1.Pemilihan.Benih,.Varietas.dan.Bentuk.Benih
Secara garis besar ada 3 (tiga) jenis benih kelapa sawit yang dibudidayakan menurut ketebalan dagingnya yaitu Dura, Pisifera dan Tenera.Benih yang saya pilih adalah benih jenis Tenera. Tenera dihasilkan dari persilangan antara induk Dura dan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing-masing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki tempurung yang tipis (3-20%), ukuran biji sedang (3-15%), persentase daging per buahnya mencapai 90%, kandungan minyak per tandannya dapat mencapai 28%. Cara penyemaiannya, kecambah dimasukkan polibag 12×23 atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun,4-5,helai.bibit,dipindahtanamkan.
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak.
2. Penyiapan lahan.
  1. Pembukaan Lahan
Dilakukan dengan cara membuat jalan rintisan untuk pengukuran, membuat petak- petak hektaran(blok),menebang pohon berdiameter lebih dari 3 inch menggunakan chainsaw. Batang pohon yang sudah di tebang, dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil dan di tumpuk agar lebih mudah kering. Untuk rencana peremajaan, semua dahan dan ranting dari pohon yang sudah di tebang di potong sepanjang 5 meter lalu di tumpuk menurut barisan yang teratur. Tanggul atau sisa pohon bekas penebangan liar yang letaknya bertepatan dengan lubang tanaman harus di bongkar
  1. Pengolahan Tanah
Pengolah tanah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma menggunakan traktor dengan dua rotasi yang berurutan berupa pembajakan dan penggarukan, arahnya tegak lurus atau paling tidak sedikit menyilang. Sementara itu, interval antara rotasi minimum dilakukan dalam dua minggu.
  1. Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras
Pembuatan Jalan dilakukan dengan cara mengorek, menimbun, mengeraskan bagian lapangan, membuat bentang, dan membuat parit di sebelah kiri-kanan jalan. Jalan utama dan jalan produksi dibuat dengan bulldozer dan atau grader. Jalan sepanjang 1 km dibuat dalam waktu 40-80 jam kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam kerja. Selanjutnya, jalan di padatkan dengan menggunakan alat pemadat (bomag). Pekerjaan ini umumnya dilakukan pada akhir musim hujan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali tanah sesuai ukuran dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.Saluran air di daerah berbukit berupa saluran kebun dan saluran utama yang menyalurkan air ke saluran drainase alam (sungai). Saluran kebun di buat setiap 16 baris tanaman kelapa sawit dan di buat menurut kontur lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas 150 cm, lebar bagian bawah 80 cm. saluran kebun di buat dengan lebar bagian atas 90 cm, lebar bagian bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Teras individu di buat menggunakan mal berbentuk tapak kuda dengan muka teras menhadap kearah lereng bukit. Ukuran teras 3 m x 3 m, jarak antara ajir tanaman dan tepi muka teras selebar 1,25 m.
3. Penanaman
Penentuan.Pola,Tanaman
Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
Pembuatan.Lubang,Tanam
Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang  tanam  disiapkan  2  –  4 minggu  sebelum  tanam,  sebaiknya  paling  lambat  4 minggu. Ukuran  lobang  berkisar  antara  60  dan  90  cm  dengan kedalaman  60  cm,  tergantung  kondisi  tanah.  Jika  tanah gembur  dan  subur,  cukup  60  x  60  x  60  cm,  tetapi  kalau tanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang. Penggalian  lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir berada tepat  di  tengah  lubang  tanam.  Buat  tanda  batas  penggalian dengan  tongkat  berukuran  tadi  sebelum  ajir  dicabut  untuk penggalian  lubang.  Setelah  lubang  selesai,  ajir  harus dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galian dipilah  dua  yaitu  lapisan  atas  (top  soil)  dan  lapisan  bawah (sub  soil)  serta meletakkannya  terpisah pada  sisi  lubang yang berbeda    (kiri – kanan atau utara –  selatan) dalam  arah yang konsisten.
Cara,Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol SUPER NASA yang diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
B.  Estimasi produksi
a. Kriteria Matang Panen
Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanaman kelapa  sawit akan menghasilkan  tandan buah segar  (TBS) yang dapat  dipanen  pada  saat  tanaman  berumur  3  atau  4  tahun. Produksi  TBS  yang dihasilkan akan  terus bertambah  seiring  bertambahnya umur dan akan mencapai produksi  yang  optimal dan maksimal  pada  saat  tanaman  berumur  9 –  14  tahun, dan  setelah  itu  produksi TBS  yang  dihasilkan  akan mulai menurun. Umumnya, tanaman kelapa  sawit akan optimal menghasilkan TBS hingga  berumur 25 – 26 tahun.
b. Cara Panen
Pemanenan dilakukan untuk umur <7 tahun  menggunakan alat dodos dengan lebar 10-12,5 cm dengan gagang pipa besi atau tongkat kayu dan untuk kelapa sawit umur >7 tahun menggunakan egrek yang disambung dengan pipa alumunium atau batang bambu. Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Selanjutnya tandan dan brondolan dikumpulkan di TPH.
c.  Panen Pertama
Pemanenan pertama dilakukan setelah 4 tahun dengan hasil produksi 0,5ton/ha perbulannya. ). Per kilo 1700 rb. 0,5 ton (500 kg) x 1700 = 850 rb.
Hasil akan naik seiring dengan umur tanaman, berikut perkiraannya :
Tahun ke 6 – 10 => 1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulan
Tahun ke 11 – 15 => 1,6 ton – 2,5 ton per HA tiap bulan
 Jadi pada tahun ke 4 bisa mendapatkan hasil panen per HA per bulan sekitar 700 rb per bulan. Jika dihitung secara sederhana 700 rb x 36 bulan = 25 jt-an.Modal yang dikeluarkan sekitar 17 jt per HA sampai umur 4 th. Ada selisih 8 jt-an yang bisa dipakai untuk ongkos produksi selama 3 th tersebut (dari umur 4 th – 7 th).JADI ESTIMASI saya pada umur 7 th atau setelah sawit menghasilkan yaitu umur 4 th, dimana ini berarti ada masa 3 tahun yang dibutuhkan supaya BEP setelah panen.
Masa BEP yang sebenarnya sendiri saat umur 7 th. Setelah umur 7 tahun dimana hasil yang didapat untuk tiap HA juga naik sedang biaya produksi untuk pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan relative sama dengan sebelum 4 th. Biaya yang naik adalah biaya ongkos panen dan ongkos transportasi (biaya untuk mengangkut hasil panen) sampai pabrik.Dalam keadaan yang optimal, produktivitas kelapa sawit dapat mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton minyak sawit.




Jumat, 13 Februari 2015

USAHA PERKEBUNAN TEH

   “PT.SUMBER SARI “ ( PERKEBUNAN TEH )”

 

Komoditas tanaman di PT.SUMBER SARI

Komoditas tanaman di PT PT.SUMBER SARI  adalah tanaman Teh Pembibitan 
         

      Pembibitan dilaksanakan bertujuan untuk mendapatkan bibit yang baik. Karena bibit yang baik sangat menentukan terhadap keberhasilan penanaman dilapangan dan dapat menjamin produksi yang tinggi.
Berdasarkan cara pengembangannya maka pembibitan pada kebun teh dibagi menjadi 2, yaitu:

1.Pembibitan teh asal biji (generatif), yaitu pembibitan yang menggunakan biji dari pohon teh sebagai calon tanaman  bagi kebun teh yang hendak dibangun.

2.Pembibitan teh asal stek daun (vegetatif), yaitu pembibitan yang menggunakan stek daun sebagai bibit untuk kebun teh yang hendak dibangun.

Penanaman yaitu kegiatan untuk memindahkan  bibit yang telah siap salur dari lokasi pembibitan ke areal penanaman untuk ditanamkan. Penanaman pohon teh sebaiknya dilakukan pada musim penghujan (November s/d Desember). S
 Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 
            Tanaman belum menghasilkan (TBM) merupakan tanaman yang dalam tahapan sejak tanaman selesai ditanam sampai tanaman memasuki masa panen pertama. . 
Perawatan Tanaman Menghasilkan (TM) 
            Tanaman menghasilkan adalah tanaman yang sudah dapat dipanen/diambil hasilnya. Kegiatan perawatan TM adalah setiap kegiatan yang mendukung produktivitas tanaman.

Jenis pemetikan

Jenis pemetikan yaitu macam pemetikan yang dilakukan selama daur pangkas yang di mulai setelah tanaman teh di pangkas sampai tiba pangkas berikutnya. Jenis pemetikan ada 3 macam, yaitu pemetikan jendangan, pemetikan produksi, dan pemetikan gendesan/rampasan.

1.Pemetikan jendangan adalah pemetikan awal setelah tanaman dilakukan pemangkasan. Dilakukan sekitar 2-3 bulan setelah pangkas dan dan jika 60% areal sudah tumbuh tunas setinggi 15-20 cm atau sekitar 60-70 cm dari         permukaan tanah.

2. Pemetikan produksi adalah pemetikan yang dilakukan setelah pemetikan    jendangan yang dilakukan secara terus menerus dengan daur petik tertentu    sampai menjelang dilakukan pemetikan gendesan atau menjelang tanaman dipangkas.

3. Pemetikan gendesan/rampasan adalah pemetikan yang dilakukan menjelang            tanaman dipangkas. Pemetikan ini dilakukan untuk memanfaatkan tunas-tunas dan daun-daun muda pada tanaman

4.video pemetikan pucuk teh.


 

Penanganan Quality Control Perusahaan PT.SUMBER SARI      

 Pada perusahaan teh di PT.SUMBER SARI, dilakukan penanganan Quality Control dengan cara menganalisa pucuk  teh, baik pucuk teh yang belum diolah/yang  baru dipetik dari kebun yang dilakukan dengan  analisa basah dan  pucuk teh jadi yang siap dikonsumsi yang dilakukan dengan analisa kering. Analisa pucuk teh dilakukan untuk mengetahui kualitas dari teh yang akan dipasarkan, sehingga dapat digunakan untuk menetukan harga jual dari teh. Selain itu, analisa pucuk teh juga berguna  untuk mengetahui kualitas  pekerjaan pemetikan di kebun dan pengolahan teh di pabrik itu sendiri.

 

 

      Penanganan Limbah PT.SUMBER SARI

Pengelolaan limbah yang dihasilkan sangat penting untuk dilakukan agar tidak mencemari lingkungan di sekitar pabrik walaupun pada dasarnya proses pengolahan teh tidak menimbulkan limbah yang terlalu berbahaya bagi lingkungan.

Limbah terdiri dari 3 macam:

1.Limbah Padat dari proses pengolahan teh berupa bubuk-bubuk teh yang jatuh ke lantai tidaklah terlalu berbahaya. Penanganannya hanya perlu dilakukan dengan cara menyapunya kemudian memasukkannya ke dalam karung untuk selanjutnya dibuang atau dijadikan pupuk organik.

2.Limbah Cair yang dihasilkan juga sangat kecil bahkan dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Limbah cair hanya dihasilkan dari oli maupun bahan bakar yang tercecer yang bisa dibersihkan dengan mengelap atau mengepelnya.

3.Limbah Gas lebih mendapat perhatian dengan pengaturan letak cerobong asap yang tepat sehingga tidak terlalu dekat dengan tempat dimana karyawan beraktivitas sehingga tidak mengganggu sama sekali. Ditambah dengan adanya tanaman penyejuk membuat kondisi udara di gunung mas bisa tetap terjaga.

HRD dan standard Pegawai PT.SUMBER SARI
 

1. Administratur
• Koordinasi dari semua ini (Asisten/Ka Kebun) KTU, pabrik teknik, sebagai mediator Head Office
• Memberikan penilaian secara teknis pekerjaan terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan teknis dan cost efisiensi (bukan karakter)
• Cross check ke lapangan sebagai tugas ka kebun (administratur) di atas
• Koordinasi Head Office sebagai atasan langsung bagian operasional
• Bertanggung jawab terhadpa tugas tutorial (pihak-pihak terkait)
• Menjamin keamanan, kondisi yang kondusip terhadap kebun dan segala isinya
Syaratnya :
• Sehat jasmani dan rohani
• Pendidikan diatas SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pengadministrasian
• Berasal dari KTU dan lulus tes pengangkatan
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh
• Mampu memimpin karyawan di bawahnya
 

2. KTU / Administrasi
• Bertanggung jawab terhadap kerja di kantor kebun dan bertanggung jawab terhadap pengeluaran yang telah menjadi bagian, mengingat segala sesuatu, harus berdasarkan rencana Head Office. Dan KTU merupakan perwakilan Head Office dengan semua bentuk administrasi
• Pengeluaran di kebun dipertanggung jawabkan oleh KTU dengan cross check untuk mengetahui kebenarannya bersama administratur
• Segala bentuk efisiensi dan berdiri sendiri sebagai lembaga independence, tanpa dapat dipengaruhi pihak-pihak lain, kecuali Head Office sebagai atasan langsung bagian administrasi, keuangan, personalia
• Membuat laporan konsulidasi dari semua kegiatan berdasarkan fisik dan rencana yang ditetapkan dengan cross check secara random setiap item kegiatan
Syaratnya :
• Sehat jasmani dan rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pengadministrasian
• Lulus tes dan trainning sebagai KTU
• Berpengalaman sebagai KTU
 

3. Ka Pabrik / Teknik
• Mempertanggung jawabkan segala bntuk tanggung jawab yang diberikan berdasarkan S.O.P. dan rencana kerja berdasarkan rencana kerja bulanan
• Koordinasi dengan pihak kebun (afdeling), tentang hal yang berhubungan dengan substansi kerja pabrik seperti panen, transportasi, infrastructure perumahan sesuai dengan kebutuhan, keperluan afdeling beserta pengolahan hasil kebun (afdeling)
• Berhak menegur hal-hal yang terjadi di kebun yang tidak sesuai dengan S.O.P. dan rencana kerja yang menjadikan rencana pabrik / teknik tidak sesuai seperti rencana produksi yang tidak sesuai, standar kwalitas dengan kebutuhan-kebutuha penunjang lainnya
• Koordinasi dengan administratur (kalau ada) dalam hal yang berhubungan koordinasi Head Office baik tentang kebijakan maupun instruksi baru
• Menciptakan hal-hal yang dapat membuat efisiensi biaya yang berhubungan dengan cost structure untuk mencapai tingkat optimal
Syaratanya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang teknik sipil
• Berasal dari Mandor Teknik yang lulus tes pengangkatan sebagai Ka Pabrik / Teknik
• Berpengalaman sebagai Mandor Teknik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh dan cara pengolahannya termasuk dalam penganggaran biaya
• Mampu membuat efisiensi biaya yang berhubungan dengan produksi
• Mampu membimbing karyawan dan mandornya
 

4. Ka Kebun / Administrasi
• Mengkoordinasikan antara afdeling untuk menentukan norma berdasarkan S.O.P. menentukan prioritas kerja dan menilai kejadian yang sebenarnya
• Mengetahui setiap penyimpangan rencana kerja yang ada di afdeling baik teknis, budidaya maupun cost operasional (efisiensi), dan memberikan instruksi perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi dan memberi motivasi terhadap hal yang sesuai untuk dipertahankan
• Control fisik kegiatan berdasarkan neraca yang ada (S.O.P.) secara bersama-sama dengan asisten dalam satu block penuh seara random
• Meeting koordinasi harian, mingguan terhadap para asisten setiap kegiatan lapangan, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya, sehingga perbaikan dan pembaharuan segera dapat dilakukan
• Koordinasi dengan Head Office untuk kebijakan-kebijakan yang perlu diambil segera mungkin atau koordinasi dalam bentuk instruksi perbaikan-perbaikan, pembaharuan-pembaharuan dalam pola manajemen yang lebih maju
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Berasal dari Asisten Kebun dan lulus tes pengangkatan sebagai Ka Kebun, dengan prestasi yang baik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh termasuk dalam penganggaran biaya
• Mampu mengkoordinasi bawahan-bawahannya
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing bawahan-bawahannya
 

5. Asisten Kebun
• Membuat rencana kerja block mingguan dari dasar rencana bulanan
• Memberikan pengarahan tentang block yang dikerjakan hari ini pada pagi hari, dan hari esok pada sore hari kepada para mandor lapangan sesuai bidang yang dikerjakan
• Mengevaluasi kerja para pekerja di lapangan bersama mandor untuk mengetahui norma yang benar
• Kontrol terhadap pekerja para mandor (sampling) dalam satu block penuh untuk mengetahui kejadian yang ada (hasil kerja dan kwalitasnya)
• Membuat analisa kerja para mandor dengan kriteria-kriteria berdasarkan S.O.P. dan efisiensi untuk mengetahui sejauh mana karier yang mereka dapati
• Mengoreksi hasil kerja harian yang disampaikan oleh para mandor untuk kemudian diserahkan kepada bagian administrasi untuk dijadikan data base dan rencana pembayaran
• Meeting koordinasi kegiatan kebun / administrasi tentang rencana berikutnya, dengan memberikan laporan perihal yang dikerjakan di afdeling
• Mempertanggungjawabkan kondisi afdeling, cost, produksi dan efisiensi sesuai dengan tugas tanggung jawab dan bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang terjadi di afdeling
• Manajemen afdeling merupakan rangkaian hasil pengamatan asisten dan perencanaan yang dapat dijadikan acuan kegiatan yang ada di setiap afdeling
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pertanian
• Berasal dari mandor dan lulus tes pengangkatan sebagai Asisten Kebun, dengan prestasi yang baik
• Menguasai semua aspek budidaya tanaman teh termasuk dalam penggunaan biaya
• Berpengalaman sebagai mandor
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing karyawan, Mandor sesuai jenis pekerjaan dan SOP
 

6. Mandor Kebun
• Mengawasi para pekerja di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaannya
• Memberikan pengarahan teknis budidaya (S.O.P.)
• Mengabsen para pekerja sebelum dan sesudah kerja
• Menghitung secara random kemampuan / produksi yang dikerjakan
• Membuat laporan harian para pekerja tentang block yang dikerjakan, luas areal, kemampuan para pekerja, kwalitas kerja (S.O.P.), jumlah pekerja dan situasi selama melakukan aktifitas kerja
Syaratnya :
• Sehat jasmani, rohani
• Pendidikan minimal SMA
• Diutamakan background pendidikan bidang pertanian
• Berasal dari karyawan perusahaan dan lulus tes pengangkatan sebagai Mandor
• Menguasa tentang semua aspek budidaya tanaman teh
• Mampu memimpin, mengawasi dan membimbing karyawan sesuai jenis pekerjaan dan SOP.

 

Produk Hasil Olah dan Sasaran Pemakai/Konsumen PT.SUMBER SARI

Produk hasil pengolahan di PT.SUMBER SARI yaitu berupa  teh hijau kering yang siap konsumsi yang telah melalui berbagai tahap pengolahan. Produk yang dihasilkan juga ada beberapa macam, yaitu PSB, Lokal(tulang dan jikeng), kempring, dan dust(serbuk).

Sasaran pemakai/konsumen teh hijau kering diantaranya pemakai lokal dan asing. Untuk pemakai lokal biasanya didistribusikan ke pemasok di daerah Solo terlebih dahulu. Sedang untuk pemakai asing, yaitu diexpor ke pemasok di negara Afganistan. Jenis produk yang didistribusikan ke konsumen adalah produk yang sesuai dengan permintaan konsumen itu sendiri.

 

System Pemasaran Produk Teh di PT.SUMBER SARI

Sistem pemasaran produk teh di PT.SUMBER SARI yaitu dilakukan tanpa melalui sytem online, karena produk yang dipasarkan hanya dijual dalam skala besar, dan produk biasanya telah dipesan untuk dikirimkan kepada orang-orang tertentu.

Sesuai dengan komitmen kami untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik karena kepuasan pelanggan adalah tujuan kami serta dikarenakan semakin tingginya permintaan konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, maka kami mengajak rekan-rekan untuk bergabung dan mendapatkan tambahan INCOME dengan menjadiAgen / Sub-Agen / Retailer produk TEH HIJAU di wilayah tempat tinggal atau kota Anda.
Peluang Pasar di Negara Produsen
"Ruang lingkup untuk ekspansi konsumsi di pasar impor tradisional seperti Inggris dan Rusia sangat terbatas, namun di negara-negara di mana teh diproduksi, konsumsi teh per kapita nya jauh lebih rendah, sehingga masih ada potensi pasar yang lebih banyak," kata Kaison Chang, Sekretaris FAO Inter-Governmental Group on Tea.
Konsumen di negara-negara penghasil teh minuman hanya sepersepuluh dari jumlah teh di pasar impor. Hal tersebut merupakan kesempatan besar bagi petani teh lokal, jika menerapkan strategi pemasaran yang tepat, kata laporan FAO.
Harga dunia indikatif untuk teh hitam, meningkat 13 persen pada 2009, mendorong harga ke tingkat rekor tahun lalu karena kekeringan di beberapa daerah penghasil teh besar di Asia dan Afrika.
Harga sekarang telah stabil sebagai akibat pola cuaca kembali normal. Efek dari kenaikan harga pada konsumen di negara maju hanya lima persen pada 2009 karena persaingan yang ketat dalam pasar minuman.

 

 POLA KERJASAMA PT.SUMBER SARI

Pola Kerjasama Program Permagangan/PKL

Kombinasi pembelajaran teori di ruang kelas dan perpustakaan (theoretical learning) dan pembelajaran praktek di lab (practical learning) dirancang sedemikian rupa dalam rangka menghasilkan lulusan dengan tingkat mutu tertentu yang siap memasuki dunia kerja. Keberhasilan pendidikan vokasi tidak hanya diukur dari segi mutunya saja melainkan juga dari segi relevansinya. Hubungan mutu dan relevansi ibarat dua sisi dari satu keping mata uang. Mutu lulusan pendidikan vokasi dianggap relevan oleh para pengguna lulusan, yang dalam hal ini adalah sektor dunia usaha dan dunia industry (DUDI) apabila apa yang mereka dapatkan sama dengan atau lebih besar dari yang mereka harapkan. Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya, dimana DUDI menilai bahwa lulusan pendidikan vokasi belum siap kerja, mereka over qualified but under experience . Berdasarkan pengalamannya, banyak pre-rekruit menghadapi dilema dimana banyak pelamar yang memiliki potensi tinggi harus direlakan untuk tidak diseleksi lebih lanjut karena tidak memiliki pengalaman kerja yang relevan sebagaimana seringkali diminta pada iklan-iklan lowongan kerja.

Sekarang dan kedepan, para penyedia kerja mengharapkan dari para lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan dari bidang studi atau keakhliannya saja, tetapi juga kemampuan adaptasi terhadap lingkungan kerja baru dimana mereka bergabung, membawa keterampilan-keterampilan komunikasi yang luar biasa, kemampuan memimpin dan dipimpin, dan kemampuan yang teruji dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Ini berarti bahwa transferable skills penting bagi para siswa. Transferable skills adalah keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan yang dapat di-aplikasikan dengan sama dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya. Keterampilan-keterampilan ini juga dikenal dengan keterampilan keterampilan kunci (key skills), keterampilan-keterampilan jenerik (generic skills) atau keterampilan-keterampilan inti (core skills). Keterampilan-keterampilan tersebut meningkatkan employability lulusan dan dapat diperbaiki melalui pembelajaran di tempat kerja. menyisakan selisih negatif mahasiswa perlu mendapatkan experiential learning. Disamping itu fasilitas laboratorium yang tersedia pada umumnya di set up berupa miniatur simulatif inkubatif eksperimentatif sebagai sarana belajar bukan untuk memproduksi barang atau/dan jasa yang riil untuk pasar

 

Kepedulian PT.SUMBER SARI Ke Lingkungan Sekitar

PT.SUMBER SARI sebagai perusahaan yang berkembang di suatu wilayah, pastinya juga memberikan kepedulian  kepada lingkungan di sekitarnya. Kepedulian yang diberikan PT. Pelita Abadi Jaya telah ditunjukan dengan pemberian kesempatan bekerja untuk warga di sekitar tempat tinggal, membangunkan emplasmen/tempat tinggal gratis untuk karyawannya, sekolah gratis berupa TK, serta tempat Ibadah dan tak lupa Tempat bermain ,berolahraga seperti Lap bola voli , basket dan Lap badminton agar masarakat tidak jenuh akan rutinitas bekerja .